Minggu, 18 Agustus 2013

STRANGER: Memberi Kesan dan Membawa Pesan

    Kalian pernah gak dengar pepatah yang bilang "love at first sight"? Kalau 'dipribumikan' bahasanya kira-kira menjadi 'cinta pada pandangan pertama'. Nah, saya adalah salah satu penganutnya. Tapi yang saya maksud bukan 'cinta' yang membawa aura galau bagi kaum jomblowan dikala malam minggu tiba (maaf yang kesindir). Tapi cinta yang memberi kesan, bahkan membawa pesan. Berdasarkan filsafah yang (tanpa sadar) saya anut ini, saya sudang banyak sekali mendapat refleksi hidup (Refleksi? Dipikir pijat refleksi gitu?). Refleksi yang saya dapat ada yang benar-benar mengubah pola pikir saya yang 'kolot' menjadi sedikit lebih baik, walaupun saya masih sering 'ngaco' tetapi saya berusaha untuk berfikir kritis, bertanggung jawab, dan dapat dipercaya (?). Pola pikir saya semakin hari semakin berevolusi seiring banyaknya orang asing yang lalu-lalang dalam hidup saya. Seperti yang saya alami belum lama ini.

   Dikomunitas kecil yang saya ikuti, suatu waktu saya dikenalkan kepada seseorang (cie. optimis masa jomblo bakal berakhir), seseorang yang asing bagi saya. Usianya tidak jauh berbeda dari saya, hanya terpaut dua tahun di atas saya. Sebut saja Mas Di. Kenapa dipanggil 'Mas Di'? Ya gakpapa, biar greget aja. Kenapa disamarkan namanya? Ye suka-suka gueh.
Lambat laun saya mulai kenal nih sama Mas Di, awalnya hanya sebatas teman ngobrol dan teman bercanda. Eh tapi gak lebih dari temen kok (berharapnya sih lebih, loh?) Tapi orangnya bener-bener pendiem dan susah diajak ngelawak, sedangkan saya orangnya ngawur bin sembrono yaudah kalo dibecandain si Mas Di mah telak. Kalem gitu deh, stay cool :) tapi baik dong, tjakep lagi. Tibalah saya pada suatu obrolan panjang yang topiknya ngalor-ngidul gak karuan. Tapi saya mulai melihat ada yang berbeda dari orang yang satu ini, pola pikirnya maju dan berbeda. Saya sempat mengkonsultasikan beberapa hal yang ingin saya tanyakan. Jawabannya sederhana tetapi cetar membahana! (susuasu banget deh pokoknya) Mas Di sangat peduli dengan hal-hal kecil yang sering diremehkan orang. Mungkin yang menurut kita tabu, bagi Mas Di sah-sah saja. Mas Di bener-bener menyuntikkan motivasi bagi saya. Sedangkan saya yang disuntik merasa greget dan kaget. Jawaban-jawaban yang dengan mudahnya terucap dari mulutnya tanpa sadar mengubah cara pandang saya terhadap suatu masalah.
 Ada beberapa poin yang bisa simpulkan dari percakapan gak jelas kami malam itu, berikut beberapa contohnya:
1. Jika ada masalah, jangan menilai hanya dari satu perspektif saja. Cobalah lihat dari sudut pandang yang lain, ada suatu nilai positif yang mungkin bisa kamu ambil.
2. Biasakan memandang sesuatu dari segi positifnya dulu. Jangan langsung nge-judge orang lain dengan segala pola dan prilaku negatifnya.
3. Apapun yang sedang dan yang sudah terjadi, bersyukurlah. Jangan sekali-kali menyesalinya, karena ada banyak sekali alasan kenapa kita harus bersyukur. Lihatlah ke bawah, kita harus tau caranya bersyukur. 

    Tapi, pertemuan kami disekat rapi oleh waktu (nangis di pojokan). Mas Di harus kembali ke negeri asalnya entah negeri apa namanya pokoknya negeri nan jauh di mata, kayaknya sih negerinya aladin tapi saya lupa nanyain alamat sama kode posnya. Pertemuan kami hanya berlangsung selama hitungan jam. Sekarang Mas Di sedang sibuk melanjutkan karirnya dan untuk suatu alasan tidak bisa dihubungi. Mas Di perlu tahu, kalau dia adalah orang asing pertama yang mampu masuk dengan mudahnya ke dalam hidup saya dan pergi dengan meninggalkan jejak yang berharga. Mas Di juga alasan di balik berdirinya blog ini. Kesan yang Mas Di tinggalkan mungkin biasa saja bagi secuil makhul hidup, tapi bagi saya dia itu lebih dari seorang 'mas' instan yang gak sengaja ketemu. Nah, pesan yang (tanpa sadar) Mas Di sampaikan sama saya ngena banget, sinkron sama hidup saya yang acakadul ini. Pokoknya Mas Di tjakep lah, thanks ya bro :D

"mas, rahasianya biar gak suka marah apa ya?"
"tarik nafas, terus senyum :)"
"yakin nih mujarab?"
"yakin, coba aja"

 credit to: stranger
august 18th 13,bkl

Sabtu, 17 Agustus 2013

ReRise

Setelah sepersekian dasawarsa gak pernah ngeblog gara-gara lupa password blog lama, akhirnya blog ini jadi juga walaupun masih dalam bentuk embrio (?) Oh iya, keinginan ngeblog ini mulai membara lagi setelah sekian lama saya 'mengubek-ubek' blog-blognya blogger-blogger muda yang kece parah. Siapa? Nih misalnya pemilik akun twitter @Kevinchoc dan @SemutBoy. Masih banyak lagi sebenernya, tapi ga usah disebutin semua nanti kalian pada naksir. Kali ini saya pengen buat yang beda, tapi tetep 'gue banget'. Sekarang memang belum punya postingan yang 'ngehek' abis, tapi saya sudah siap lahir batin untuk meluncurkan karya-karya terbaik saya #eaa. Sekian dulu, sampai jumpa.